nusakini.com--Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dari 17 persen pada tahun 2005/2006, angka kemiskinan di Indonesia pada tahun 2015 tercatat turun menjadi 10,86 persen. 

• Ini Cara Kreatif Indonesia Mendanai SDGs
• Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik
• Menkeu: Perekonomian Indonesia 2019 Optimis Namun Harus Tetap Waspada
• Kunjungi Sangihe, Menkeu dan Menkominfo Uji Coba Jaringan Palapa Ring Tengah
• Pemerintah Optimis Namun Tetap Waspada Jalani Ekonomi 2019

Namun demikian, perlu pendekatan yang lebih komprehensif agar tingkat kemiskinan dapat turun hingga di bawah 10 persen. “Untuk menurunkan lebih rendah lagi, ada tantangan yang lebih besar. Karena jika dilihat dari sisi kedalaman kemiskinan, maka tantangan untuk mengurangi kemiskinan tidak hanya sekedar memberikan cash transfer,” jelasnya dalam seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2017 yang diselenggarakan oleh Investor Daily di Jakarta. 

Agar dapat menurunkan kemiskinan pada tingkat yang lebih rendah lagi, lanjutnya, pemerintah harus melakukan investasi di bidang sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas umum, seperti akses terhadap air bersih dan sanitasi. Hal tersebut diharapkan mampu memotong lingkaran setan (vicious circle) kemiskinan dan memunculkan kemampuan untuk berkembang secara mandiri. 

“Dan ini adalah sesuatu yang tidak akan selesai dalam sebuah kebijakan, tapi harus diterapkan secara terus-menerus,” tambahnya.(p/ab)